Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kualitas Produk Gula Semut dari Nira

Main Article Content

Meldayanoor Meldayanoor
Adzani Ghani Ilmannafian
Fitria Wulandari

Abstract

Kabupaten Tanah Laut has many sugar palm trees especially in the area of the ​​Guntung Besar and daerah Ranggang. But the manufacture of palm water in the area is only made into sugar print / brown sugar because the manufacture is more practical. If brown sugar is kept at room temperature, then brown sugar is easily melted. Therefore further processing is needed to maintain the quality of brown sugar. The purpose of this research is to make brown sugar with drying temperature variation. This research use ekspremental method with 4 treatment that is drying temperature 100oC, 75 oC, 50 oC, and control (without temperature drying). The test used in this research is pH test, water content test, ash content test and organoleptic test. The result shows that the pH value of sugar water used ranges from 6 to 7, the water content is 2,97% with the value of SNI maximal 3% and the ash content is 1, 98% with the value of SNI maximal 2, 0% at treatment A1 already fulfill SNI, Organoleptic test on flavor, aroma, texture and color obtained best result that is at treatment P1

Article Details

Section
Articles

References

Budiyanto, 2009. Reaksi Mailard, Studi Kompratif Gula Merah Kelapa dan Gula Merah Aren. Skripsi. IPB. Bogor.

Crysse, Wirayani. Susanto, Wahono H. 2016. Pembuatan Gula Semut Kelapa (Kajian pH gula kelapa dan konsentrasi Natrium Bikarbonat). Jurnal Pangan dan Agroindustri 3:3, 1160-117.

Hamid, 2009. Pengolahan Brown Sugar. PAU Pangan dan Gizi UGM.Yogyakarta.

Irawan, B., E. Rahmayani, dan J. Iskandar. 2009. Studi Variasi, Pemanfaatan, Pengolahan dan Pengelolaan Aren di desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Seminar Nasional Etnobotani IV. 18 Mei 2009.

Joseph, G.H. 2012. Pengolahan Gula Semut Dari Aren. Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Mashud. 2011. Pembuatan Gula Semut Dari Bahan Baku Gula Kelapa Cetak Dengan Perbandingan Gula Tebu. Skripsi. Jurusan THP. Fakultas Teknologi Pertanian. INSTIPER Yogyakarta.

Mustaufik dan H. Dwianti. 2007. Rekayasa Pembuatan Gula Kelapa Kristal yang
Diperkaya dengan Vitamin A dan Uji Preferensinya kepada
Konsumen. Laporan Penelitian. Peneliti Dosen Muda Dikti Jakarta. Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Nainggolan, Kaman. 2007. Kebijakan Gula Nasional dan Persaingan Global. Badan Bimas Ketahanan Pangan Deparqwwtemen Pertanian. Nakajima, S.

Norianto, 2010. Kandungan Gula Aren. Fakultas teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Nurafni, Evalia. 2015. Strategi Pengembangan Agroindustri Gula Semut Air Aren. Yogyakara.

Puturuhu, F., J. Riry, dan A. J. Nging. 2011. Kondisi fisik lahan tanaman aren (Arengapinnata L.) di desa Tuhaha Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah. JurnalBudidaya Pertanian.

Pontoh, J. 2007. Analisa Komponen Kimia dalam Gula Aren. Laporan Penelitian Yayasan Masarang.

Sofiah, B. D., Achyar, T. S. 2008. Buku Ajar Kuliah Penilaian Indra. (Cetakan ke-1). Jatinangor:Universitas Padjadjaran.

Sediaotomo, 2009. Kimia Pangan dan Gizi. Pengertian kadar abu. Jurnal Kimia. Bandung.

Suhartati dan A.Wahyudi. 2011. Pola agroforestry tanaman penghasil gaharu dan kelapasawit.Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi. 8(4): 363—37.

Tenda, T. E.,I. Maskromo, dan B. Heliyanto. 2010. Eksplorasi plasma nutfah aren (Arengapinnata) di Kutai i Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Buletin Palma.

Waysima, Adawiyah, Dede, R. 2010. Evaluasi Sensori (Cetakan ke-5). Bogor: Fakultas TeknologiPertanian Institut Pertanian Bogor.

Wantiman Sus, Mohandri. 2010. Penentuan pH Air Aren. Jurnal Teknologi Pertanian. Bandung.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>