OPTIMASI PROSES PIROLISIS ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA DAN APLIKASINYA SEBAGAI KOAGULAN LATEKS
Main Article Content
Abstract
Salah satu pemanfaatan tempurung kelapa supaya bernilai ekonomis yang tinggi adalah dibuat asap cair dengan proses pirolisis. Asap cair merupakan suatu campuran larutan dan dispersi koloid dari uap asap kayu dalam air yang diperoleh dari hasil pirolisa kayu atau dibuat dari campuran senyawa murni. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proses pirolisis asap cair dan mengaplikasikannya sebagai koagulan lateks. Optimasi proses pirolisis dilakukan dengan melakukan variasi suhu dan waktu pirolisis sebagai berikut: perlakuan A (suhu 150°C waktu 1 jam), perlakuan B (suhu 150°C waktu 2 jam), perlakuan C (suhu 175°C waktu 1 jam), perlakuan D (suhu 175°C waktu 2 jam), perlakuan E (suhu 200°C waktu 1 jam) dan perlakuan F (suhu 200°C waktu 2 jam). Berdasarkan hasil pirolisis ini diketahui bahwa perlakuan dengan suhu 175oC dan waktu 2 jam menghasilkan rendemen tertinggi (27,34%) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pada tahapan aplikasi asap cair sebagai koagulan latek diperoleh data kadar karet kering dengan menggunakan koagulan asap cair tempurung kelapa memberikan hasil yang bervariasi antara 39,69-41,24%. Asap cair yang diperoleh dari perlakuan suhu 175°C waktu 2 jam menunjukkan kadar karet kering tertinggi sebesar 41,24% dan asap cair yang diperoleh dari perlakuan suhu 150°C waktu 2 jam menunjukkan kadar karet kering terendah sebesar 39,69%. Kinerja koagulasi lateks oleh asap cair dari tempurung kelapa masih berada sedikit dibawah asap cair dari cangkang kelapa sawit dan asam formiat, asap cair dari tempurung kelapa. Akan tetapi data penelitian menunjukkan bahwa asap cair tempurung kelapa berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai koagulan latek yang ramah lingkungan dan ekonomis, mengingat ketersediaannya yang melimpah di wilayah Kalimantan Selatan.