PEMANFAATAN BUAH LIMPASU (Baccaurea lanceolata) SEBAGAI PENGENTAL LATEKS ALAMI

Main Article Content

Leonard Julian Purnomo
Nuryati Nuryati
Fatimah Fatimah

Abstract

Buah limpasu merupakan buah hutan khas Kalimantan yang belum banyak dimanfaatkan. Di wilayah Kalimantan buah limpasu memiliki beberapa nama, antara lain ampusu, asam pauh, buah lepasu, buah lipau, empawang, kalampesu, lampaung, lapahung, laptu, lipasu, tamasu, tampoi. Buah ini memiliki rasa masam, buahnya cukup banyak dan tidak mengenal musim. Sehingga memiliki potensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif untuk koagulan lateks. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan ekstraksi dari buah limpasu, hasil ekstraknya dikarakterisasi kandungan asam sitrat, densitas dan dihitung rendemennya. Aplikasi ekstraks limpasu digunakan untuk penggumapal lateks. Identifikasi dari pemakaian ekstrak limpasu sebagai pengental lateks meliputi lamanya waktu beku, perhitungan kadar karet kering, dan analisis kadar abu. Hasil menunjukkan bahwa dari ekstrak limpasu memiliki densitas 0,947 g/mL, kandungan asam asetat 2,79%, dan rendemen yang dihasilkan 48,77%. Pengaruh penggunaan koagulan terhadap karet yang dihasilkan meliputi waktu beku, kadar karet kering dan kadar abu. Penelitian ini menunjukkan waktu beku lateks yang dibutuhkan rata-rata 3 menit jika koagulan yang dipakai adalah ekstrak limpasu, kadar karet kering sebesar 30% dan kadar abu sebesar 0,86%.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Leonard Julian Purnomo, Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut

Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut

Nuryati Nuryati, Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut

Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut

Fatimah Fatimah, Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut

Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut