PEMBUATAN ASAP CAIR DARI CANGKANG BIJI KARET DAN APLIKASINYA SEBAGAI KOAGULAN LATEKS

Main Article Content

Jaka Darma Jaya
Dwi Sandri
Agusten Setiawan

Abstract

Salah satu pemanfaatan cangkang biji karet supaya bernilai ekonomis yang tinggi adalah dibuat asap cair dengan proses pirolisis. Asap cair merupakan suatu campuran larutan senyawa murni. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proses pirolisis asap cair dan mengaplikasikan nya sebagai koagulan lateks. Proses pirolisis dilakukan dengan melakukan variasi waktu pirolisis sebagai berikut: 30 menit, 60 menit da 120 menit dengan bahan baku seberat 500 gram dan suhu pirolisis 250˚. Berdasarkan hasil pirolisis ini diketahui bahwa perlakuan dengan waktu 120 menit menghasilkan rendemen asap cair paling tinggi sebesar 16% dan perlakuan 30 menit menghasilkan rendemen asap cair terendah sebesar 10,3%. Karakterisasi asap cair cangkang biji karet memperlihatkan bahwa perlakuan 30 menit menghasilkan pH asap cair paling tinggi sebesar 4 (asam asetat 10,6%) dan perlakuan 120 menit menghasilkan pH paling rendah sebesar 3,3 ( asam asetat 9,8%)   dari hasil yang didapat dapat diketahui semakin rendah pH asap cair maka semakin tinggi kadar asam asetat didalamnya. Pada aplikasi asap cair sebagai koagulan lateks menunjukan bahwa asap air dari cangkang biji karet berpotensi sebagai koagulan dengan waktu penggumpalan antara 375-440 detik lebih singgkat jika dibandingkan asap cair komersil yang memerlukan waktu penggumpalan 3652 detik.

Article Details

Section
Articles

References

Akbar, A., Paindoman, R., & Coniwanti, P. (2013). Pengaruh variabel waktu dan temperatur terhadap pembuatan asap cair dari limbah kayu pelawan (Cyanometra cauliflora). Jurnal Teknik Kimia, 19(1).

Badan Pusat Statistik Tanah Laut. 2010. Tanah Laut dalam Angka Tahun 2010. Oktober. BPS Kab. Tanah Laut. Pelaihari.

Julian, R. T. (2016). Pemanfaatan Limbah Cangkang Biji Karet Menjadi Briket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dengan Bahan Perekat Amilum (Doctoral dissertation, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA).

Muis, Y. (2007). Pengaruh penggumpal asam asetat, asam formiat, dan berat arang tempurung kelapa terhadap mutu karet.
Murtono, J. (2017). Pembuatan Karbon Aktif Dari Cangkang Buah Karet (Hevea brasilliensis) Dengan Aktivator H3PO4 dan Aplikasinya Sebagai Penjerap Pb (II).

Oktarina, D., Sumpono, S., & Elvia, R. (2017). Uji efektivitas asap cair cangkang buah Hevea braziliensis terhadap aktivitas bakteri Escherichia coli. Alotrop, 1(1).

Prasetyowati, P., Hermanto, M., & Farizy, S. (2015). Pembuatan Asap Cair dari Cangkang Buah Karet Sebagai Koagulan Lateks. Jurnal Teknik Kimia, 20(4).

Purbaya, M., Sari, T. I., Saputri, C. A., & Fajriaty, M. T. (2011). Pengaruh beberapa jenis bahan penggumpal lateks dan hubungannya dengan susut bobot, kadar karet kering dan plastisitas.
Suwardin, D. (2015). Jenis Bahan Penggumpal dan Pengaruhnya Terhadap Parameter Mutu Karet Spesifikasi Teknis. Warta Perkaretan, 34(2), 147-160.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>