Pembuatan Sabun Padat Madu dengan Penambahan Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica)

Main Article Content

Fatimah Fatimah
Jamilah Jamilah

Abstract




Sabun mandi adalah senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak, serta mengandung minyak dan lilin, dimana senyawa itu mengandung ikatan tidak jenuh yang akan mudah teroksidasi, untuk menjaga kualitas sabun dari reaksi oksidasi diperlukan bahan antioksidan. Kunyit (Curcuma domestica) merupakan tanaman yang mengandung antioksidan dan minyak atsiri. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sabun yang dihasilkan dan menganalisis respon panelis terhadap sabun yang dihasilkan. Penelitian ini untuk mengkaji sabun padat madu dengan penambahan ekstrak kunyit yang berbeda yaitu 0 g, 2 g, 4 g dan 6 g. Uji sabun padat madu ini antara lain uji kadar air, uji pH, uji stabilitas busa, uji iritasi dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan kadar air terendah sebesar 11,49% dan tertinggi sebesar 15,54%, pH sabun berkisar antara 9,5- 10, stabilitas busa sebesar 84,15-89,27% dan tidak menyebabkan iritasi terhadap kulit. Respon panelis terhadap warna, aroma, tekstur dan penampakan produk sabun padat madu dengan penambahan ekstrak kunyit dengan konsentrasi yang berbeda adalah berbeda tidak nyata.




Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Fatimah Fatimah, Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut

Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut

Jamilah Jamilah, Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut

Jurusan Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut

References

Ayu D. F., Ali A., dan Sulaiman R. (2009). Evaluasi Mutu Sabun Padat dari Minyak Goreng Bekas Makanan Jajanan di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dengan Penambahan Natrium Hidroksida dan Lama Waktu Penyabunan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Universitas Riau, Pekanbaru.

Dewan Standardisasi Nasional. 1994. Standar Mutu Sabun Mandi Padat. SNI 06-3532- 1994. Departemen Perindustrian Nasional, Jakarta.
Fatimah, Sandri D., Nuryati. (2016). Pembuatan sabun Madu Bagi Masyarakat Petani Lebah Madu. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1.

Ginting, J.P.S. (2016). Strip Tes Berbasis Kurkumin untuk Deteksi Boraks pada Sampel Makanan. (Skripsi). Universitas Jember. Jember.

Hernani, Bunasor TK, dan Fitriani (2010) „Formula Sabun Transparan Antijamur Dengan Bahan‟, Bul. Littro. Vol. 21 No. 2, 2010, 192 - 205

Jannah, B. (2009). Sifat Fisik Sabun Transparan dengan Penambahan Madu pada Konsentrasi yang Berbeda. (Skripsi). Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Kinho J., Arini, DID., Tabba, S., Kama, H., Kafiar, Y., Shabri, S., dan Karundeng, MC. (2011). Tumbuhan Obat Tradisional Di Sulawesi Utara Jilid 1. Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Maripa B. R., Kurniasih Y., dan Ahmadi. (2014). Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Kualitas Sabun Padat dari Minyak Kelapa (Cocos Nucifera) yang Ditambahkan Sari Bunga Mawar (Rosa L.). Pendidikan Kimia, FPMIPA IKIP Mataram.

Pangemanan, Fatimawali, dan Budiarso. (2016). Uji daya hambat ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1.

Qisti, R. (2009). Sifat Kimia Sabun Transparan dengan Penambahan Madu Pada Konsentrasi yang Berbeda. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Rahayu, S., (2015). Formulasi dan Evaluasi Mutu Fisik Sabun dari Ekstrak Rumput Laut Merah (Euchema cottoni). Jurnal Wiyata. Vol. 2 No. 1

Rini, CS., Rohmah, J., dan Widyaningrum, LY. (2018). Efektivitas Kunyit (Curcuma longa Linn) terhadap Esherichia coli dan Bacillus subtilis. Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology), 1 (1), Juni, 1-6. E. ISSN. 2580-7730.

Sameng, W. (2013). Formulasi Sediaan Sabun Padat Sari Beras (Oryza sativa) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Sari T. I., Julianti P. K., dan Tri J. N. S. (2010). Pembuatan Sabun Padat dan Sabun Cair dari Minyak Jarak. Jurnal Teknik Kimia, No. 1, Vol. 17.

Sasongko, H. and Mumpuni, A. S. (2017) „Pengaruh penambahan sukrosa terhadap mutu sabun transparan dari ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica L.)‟, Pharmaciana, 7(1), p. 71. doi: 10.12928/pharmaciana.v7i1.5795.

Sukawaty, Y., Warnida, H., dan Artha AV., (2016). Formulasi sediaan sabun mandi padat ekstrak etanol umbi bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (mill.) Urb.). Media Farmasi Vol. 13 No.: 14-22

Wijayanti, R. K., Rukmi, W. D., dan Nugrahini. (2016). Pengaruh Proporsi Kunyit (Curcuma longa L.) dan Asam Jawa (Tamarindus indica) Terhadap Karakteristik Leather Kunyit Asam. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No 1, 158-169.