Optimalisasi Limbah Tongkol Jagung pada Pembuatan Bioetanol dan Karakteristiknya dengan Perlakuan Periode Fermentasi dan Konsentrasi Ragi

Main Article Content

Refid Ruhibnur
Nur Aida
Anto Susanto
Tardi Kurniawan
Rosmalinda Rosmalinda

Abstract

Pemanfaatan tongkol jagung masih sangat terbatas. Kebanyakan limbah tongkol jagung hanya digunakan untuk bahan tambahan makanan ternak, atau hanya digunakan sebagai pengganti kayu bakar. Melihat komposisi selulosa dan hemi selulosa yang cukup besar, maka tongkol jagung sangat potensial untuk dimanfaatkan menjadi bioetanol. Bioetanol adalah etanol yang berasal dari makhluk hidup, dalam hal ini adalah bahan nabati. Bioetanol ini dibuat melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi konsentrasi ragi dan lama periode fermentasi yang optimum agar dapat menghasilkan bioetanol limbah tongkol jagung sesuai standar mutu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental faktorial dengan rancangan percobaan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor yang dicoba dalam penelitian ini adalah: (1) perlakuan lama periode fermentasi (P), terdiri dari 3 taraf: P1 = 3 hari, P2 =  5 hari, dan  P3 = 7 hari. (2) perlakuan konsentrasi ragi (K), terdiri dari 3 taraf: K1 = 5%, K2 = 10%, dan K3 = 15%. Variabel yang diamati dalam penelitian ini, diantaranya: Uji kadar etanol (SNI7390:2008), Uji pH (SNI7390:2008), Kadar gula (Sudarmadji, 1997), Viskositas (Sudarmadji, 1997), dan Uji tampakan (pengamatan visual). Dari hasil penelitian yang terbaik untuk preparasi bahan maupun hasil bioetanol yang dihasilkan yaitu perlakuan P2K2 (penambahan konsentrasi ragi 10% dengan lama waktu fermentasi 5 hari) dengan nilai kadar gula pada bahan awal 3.98 (% brix), dan nilai pH 4.30 pada kondisi suhu 30oC, diperoleh nilai kadar etanol sebesar 34.57 (%v/v), pH sebesar 3.5, nilai viskositas sebesar 3,00 ppt, nilai kadar gula 0 % brix, dan memiliki warna secara visual jernih.

Article Details

Section
Articles

References

Margono, T., D. Suryati. Dan S. Hartinah. 1993. Buku Panduan Pangan. Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI Bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation.

Mujdalipah, S. dan E. Hambali. 2008. Teknologi Bioenergi, Biodesel, Bioetanol, Biogas, Pure Plant Oil, Biobriket Dan Bio-oil. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Murdiyatmo, Untung. 2006. Pengembangan Industri Bioetanol : Prospek, Kendala dan Tantangan. Workshop Nasional Bisnis Biodiesel dan Bioetanol di Indonesia. Kadin dan IPB. Jakarta.

Pratama, G.G.F.S. 2008. Paket Teknologi Untuk Memproduksi Mi Jagung dengan Bahan Baku Tepung Jagung. IPB, Bogor. (Online). http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56944. Diakses 18 April 2013.

Prihandana, R, et al. 2006. Bioetanol Ubi Kayu: Bahan Bakar Masa Depan. IPB Press, Bogor.

Rifkowaty, EE., A. Susanto dan Prawiryo, IS. 2016. Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) Pengembangan Agroindustri Jagung Manis Di Desa Kalinilam Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang. Jurnal Agromix, Vol.7 No. 2, hal. 65-76. pISSN : 2085-241X. eISSN : 2599-3003.

Richana, N., Ratnaningsih, dan W. Haliza. 2012. Teknologi Pascapanen Jagung. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.

Sugiyono, A. dan S. Boedoyo. 2009. Optimasi Suplai Energi Dalam Memenuhi Kebutuhan Tenaga Listrik Jangka Panjang di Indonesia. Kolokium Nasional Program Doktor. (Tidak dipublikasikan).

Suprapto. 1998. Bertanam Jagung. Cetakan ke-18. Penebar Swadaya. Jakarta.

Susanto, A., Tri. Y. 2013. Pembuatan Briket Bioarang Dari Cangkang dan Tandan Kosong Sawit. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. VI, No.2,

Susanto, A., E. Radwitya, K. Mutaqin. Lama Waktu Fermentasi Dan Konsentrasi Ragi Pada Pembuatan Tepung Tape Singkong (Manihot utilissima), Mengandung Dekstrin, Serta Aplikasinya Pada Pembuatan Produk Pangan. Jurnal Teknologi Pangan, Vol 8 (1). Hal. 82-92. ISSN : 2087-9679.

Wijayanti, D.S. 2009. Karakteristik Briket Arang dari Serbuk Gergaji dengan Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit. Jurnal Media Teknik 4 (32) : 38-47.